Contoh Penerapan Cloud Computing

Cloud Computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari satu penyedia layanan public cloud
Hanya dalam beberapa tahun terakhir hal ini telah menjadi layak dan masuk akal bagi perusahaan untuk memindahkan teknologi mereka ke sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Perubahan ini telah didorong oleh mulai tersedianya Internet berkecepatan tinggi yang tidak hanya tersedia di kantor Anda, tetapi juga di rumah, di warung kopi dan di mana saja anda dapat melakukan penerimaan sinyal telepon seluler. Kenyataan ini telah memungkinkan terjadinya konsolidasi yang revolusioner.
Alasan ekonomi yang menjadi pendorong di belakang konsolidasi ini adalah penghematan biaya yang signifikan dan pengurangan risiko yang diterima oleh perusahaan ketika mereka memusatkan sumber daya teknologi mereka di sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Penyedia layanan publik dapat mengimplementasikan keamanan industri yang paling canggih dan proses ketersediaan yang tinggi serta menawarkan pemantauan dan pemeliharaan server 24×7.
Biaya teknologi yang lebih rendah karena penyedia layanan public dapat berbagi sumber daya teknologi dan melakukan pembelian perangkat keras dan perangkat lunak dalam jumlah besar untuk Anda. Saat ini, dengan biaya lebih murah perusahaan dapat mendapatkan perangkat lunak terbaru maupun ketersediaan sistem yang tinggi yang dulunya hanya bisa dijangkau oleh perusahaan besar.

logo-lmd-02LMD Contoh perusahaan yang menerapkan Cloud Computing

Lintas Media Danawa (LMD), anak perusahaan Lintasarta, perusahaan ICT terkemuka di Indonesia saat ini, membawa teknologi cloud computing ke Indonesia.jadi perusahaan ini melayani on demand cloud computing dan private cloud computing Di Indonesia.untuk biayanya juga tidak terlalu mahal yaitu untuk layanan on demand cloud computing.
Langkah yang diambil oleh perusahaan ini menurut saya sangat benar karena daripada membeli server baru, lebih baik perusahaan-perusahaan menyewa server secara virtual. Tak perlu keluar banyak biaya, menghemat biaya sampai 80 persen dan bebas biaya perawatan.Penghematan yang diperoleh jika menggunakan cloud computing adalah rak yang dipakai untuk server cukup 2 rak, sedangkan jika tidak menggunakan teknologi cloud computing, perusahaan butuh lebih 10 rak.
Selain itu, dari sisi biaya, jauh lebih murah. Perusahaan yang belum menggunakan teknologi ini harus membayar 2.000 dollar AS per bulan untuk sewa server, sedangkan yang memanfaatkan teknologi ini cukup membayar 40 dollar AS tergantung skalanya.



SUMBER :  http: //bleedcorpse.wordpress.com

0 komentar

CLOUD COMPUTING INDONESIA "Salah Kaprah"

Menurut Neil Cresswell selaku Chief Technology Officer Indonesian Cloud, salah satu hambatan dalam perkembangan layanan cloud di Indonesia adalah telah terjadinya salah persepsi terhadap penggunaan layanan cloud itu sendiri.
“Saat ini masih banyak yang mengartikan bahwa layanan cloud hanya digunakan sebagai back-up untuk sistem berjalan,” ujarnya, di sela acara NetApp Inovation Day 2012 yang berlangsung di hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (14/11/2012).
Neil menambahkan bahwa layanan cloud tidak sekadar digunakan sebagai back-up. Namun sebenarnya dengan memanfaatkan layanan ‘awan’, sebuah perusahaan dapat menekan biaya pengembangan secara signifikan.
Layanan cloud dikatakan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sistem informasi yang lebih aman, dapat setiap saat diakses dimanapun, dan yang paling penting adalah pengguna korporasi tidak perlu membangun infrastruktur sekaligus menyediakan lokasi untuknya.
Karena melalui layanan cloud, pengguna dapat langsung melakukan implementasi aplikasi yang ingin digunakannya menggunakan metode virtualisasi, demikian Neil menjelaskan.
Selain itu, layanan cloud dapat dimanfaatkan untuk menunjang sistem perusahaan dan memastikan aplikasi yang digunakan dapat berjalan beserta datanya (database). Meskipun ada ancaman bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau bahkan tsunami.
“Dengan begitu layanan cloud telah sekaligus menawarkan sebuah disaster recovery solution,” Neil menandaskan.

SUMBER : DETIK.COM

0 komentar