PEMUTUSAN MASALAH DALAM ORGANISASI

Selamat Siang Para Pembaca....
Tiba saatnya saya menceritakan pengalaman pribadi saya tentang pemutusan masalah dalam organisasi . Kalau selama ini saya hanya share hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, kali ini saya ingin membagikan pengalaman pribadi saya yang mungkin bisa menjadi pelajaran untuk rekan-rekan lain yang membuka blog saya ini. Langsung saja :

PEMUTUSAN MASALAH SAAT MENJADI KETUA ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS).
       Dua kali menjabat menjadi ketua Osis saat duduk dibangku SMP (Di SMP Negeri 59 Jakarta) dan SMA (Di SMA Negeri 20 Jakarta)  membuat saya mantap dalam hal berorganisasi. Alasannya adalah saat duduk dikursi tertinggi organisasi yang bisa dibilang terhormat disekolah, saya berkali-kali dihadapkan pada masalah-masalah seputar keorganisasian. Saya akan mulai dari tingkat yang paling bawah yaitu tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

SAAT MENJABAT KETUA OSIS PERIODE 2007-2008 DI SMP NEGERI 59 JAKARTA
       Ini adalah masa sulit saya dimana pada saat seminggu saya menjabat, saya dihadapkan pada sebuah pilihan tersulit. Iya, saya harus menentukan apakah sekolah harus menerima tawaran dari salah satu penerbit majalah terkemuka di Indonesia yang akan menyelenggarakan pentas seni di sekolah saya. Kenapa harus saya? Karena saya yang memegang kuasa atas kader-kader saya dijajaran Osis otomatis sekolah melimpahkan hal ini kepada saya. Alasan sekolah melimpahkan ini kepada osis yang notabene baru menjabat adalah pertama karena Sekolah ingin mendidik anak-anaknya dalam hal penyelenggaraan acara. Kedua karena ini termasuk dalam Proker (program kerja) Osis ditiap periodenya.
       Momen ini saya manfaatkan dengan menyetujui MoU yang disodorkan oleh pihak Penerbit majalah (Majalah TEEN). Pihak majalah dan Osis bekerja sama dalam hal penyelenggaraan acara. Namun pada teknisnya pihak majalah yang menghandle seluruh keperluan acara mulai dari recruitment band-band tamu sampai dengan pembuatan banner yang dipasang disekitar sekolah. Awalnya pihak sekolah ragu dengan hal ini. Karena dikhawatirkan anak-anak yang menjadi kader pada saat itu yang usianya masih kisaran (13-14 Tahun) malah lari dari tanggung jawab mereka sebagai panitia acara.
       Atas konsekuensi dari pilihan yang saya buat, saya beranikan diri untuk menggelar rapat-rapat untuk membentuk tim-tim yang diperlukan untuk kepentingan acara. Bersama panitia yang dibentuk penerbit, kami bersama-sama membuat rancangan awal kepanitiaan. Hasilnya adalah Seluruh anggota Osis bertanggung jawab atas siswa yang ingin datang ke pensi tersebut. Siswa yang ingin datang diwajibkan untuk membeli satu buah majalah seharga 10.000,- dan didalam majalah tersebut disertakan tiket masuk ke pensi. Kami dibantu oleh pihak sekolah menjual majalah ke seluruh siswa SMP 59. Deadline kita hanya 1 minggu. Sementara apabila target tidak tercapai bintang tamu yang dijanjikan seperti group band RAMA, Teen 2 Five, Pilot, akan dibatalkan kehadirannya dan diganti oleh group band yang levelnya lebih rendah. 265 majalah harus terjual ! Lagi-lagi saya harus melakukan pilihan, memilih untuk mati-matian menjual majalah ke seluruh siswa atau pasrah dan mengabaikan acara besar ini.
       Atas motivasi dari beberapa guru akhirnya target tercapai dan malah melebihi. Siswa SMP 59 pada saat itu ada 318 dan lebih dari 90% hadir dalam pentas seni ini. Berkat kecermatan dalam memilih kader-kader perpotensi, pentas seni pun berjalan dengan baik. Dan Pihak majalah mempublikasikan ini dalam majalah mereka atas wujud apresiasi dari pihak penyelenggara acara karena semangat para siswa di acara ini cukup tinggi.

DIHADAPKAN DALAM MASALAH BESAR PADA SAAT MENJADI KETUA OSIS SMA NEGERI 20 JAKARTA.
       Umur yang dewasa tidak menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang. Kemenangan saya menjadi ketua diberi sambutan sinis oleh bawahan saya. Saat itu para calon yang kalah justru dimasukkan kedalam BPH (Badan Pengurus Harian) Osis. Akibatnya osis pada saat itu terbagi menjadi dua Kubu. Kubu yang pro kepada Saya dan buku yang kontra. Lagi-lagi keputusan terberat dihadapkan kepada saya. Berkat hak prerogratif yang dimiliki ketua (yakni ketua berhak memecat atau memindahkan kadernya dari posisi yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah). Saya diberikan ijin untuk menggunakan hak itu apabila diperlukan. Keputusan yang saya buat ini bisa jadi merugikan diri saya sendiri karena pada akhirnya saya tetap mempertahakankan mereka semua yang duduk di kursi BPH. Dengan pertimbangan apabila saya memindahkan mereka ke bidang lain atau bahkan memecat mereka, akan timbul kebencian dikalangan siswa terhadap Osis nya.
       Bulan pertama saya coba untuk menyatukan pikiran khususnya didalam BPH. Sampai pada akhirnya Osis mengikuti LDKO (Latihan Dasar Kepemimpinan tingkat Osis) dan disaat itulah terlihat mana yang benar-benar mendukung saya dan mana yang ingin menjatuhkan saya. Dan hal ini lagi-lagi adalah konsekuensi dari pilihan yang saya buat

TIBA MASA DIMANA SAYA HARUS MENJADI KETUA OPEN RECRUITMENT HIMPUNAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA.
       Semester 2, saya baru masuk menjadi anggota Himpunan di kampus saya. Dan anehnya saya langsung diberikan tempat sebagai anggota bidang kaderisasi himpunan. Dan yang membuat saya bingung adalah saya langsung ditunjuk untuk mengurus Open Recruitment Himsi pada september 2013 padahal saya baru beberapa bulan dihimpunan. Ini mungkin keputusan yang prematur. Namun pasti ketua himpunan punya pertimbangan lain melihat dari latar belakang keorganisasian saya.
       Open Recruitment bukan hal mudah, masalah demi masalah harus dihadapi. Sampai pada saat dimana saya harus segera membuat keputusan yaitu pengunduran waktu Oprec atau Oprec tetap diadakan namun tanpa persetujuan PUDEK III (Ibu Marliza Ghanefi) dan PUREK III (Bapak Irwan Bastian). Tiga hari sebelum Oprec digelar kami masih belum mendapat persetujuan. Namun saya memutuskan untuk tetap menyelenggarakan Oprec pada waktu yang telah ditentukan. Dan Keesokan harinya saya dan beberapa kader lain menemui Bapak Setya Irawan selaku kepala jurusan dan berkonsultasi dengan beliau. Singkat cerita Ibu Marliza yang pada saat itu tidak berada diruangan meminta kami melalui pesan singkat (SMS) untuk meinggalkan proposal Oprec di ruangannya. Dan satu hari sebelum Oprec digelar, kami mendapat dua tanda tangan sekaligus masing-masing dari PUDEK III dan PUREK III. Berkat kemurahan hati dari Ibu Marliza dan Bapak Irwan, Oprec berhasil diselenggarakan dengan total peserta Oprec 168 dan yang lolos menjadi anggota Himsi ada 103 yang akhirnya diberangkatkan untuk mengikuti Malam Keakraban (Maker) Himsi 2013.


DEMIKIAN PENGALAMAN ORGANISASI SAYA. SEMOGA PARA PEMBACA DAPAT BELAJAR DARI APA YANG SAYA ALAMI INI.

0 komentar

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM KOMUNIKASI


PENTINGNYA KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.

FUNGSI KOMUNIKASI

Fungsi Komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy:
1.      Menginformasikan (to inform)
Adalah memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain.
2.      Mendidik (to educated)
Adalah komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide dan pikiranya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
3.      Menghibur (to entertain)
Adalah komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan dan mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.
4.      Mempengaruhi (to influence)
Adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran  komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang di harapkan.


JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI

Jenis-jenis Komunikasi, yaitu :
1.      Komunikasi Intrapribadi :
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnyaberpikir.
2.      Komunikasi Antarpribadi :
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yangmemungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.
3.      Komunikasi Kelompok (Kecil) :
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4.      Komunikasi Publik :
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal;menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuanmenghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwayang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khususmelakukan fungsi-fungsi tertentu.
5.      Komunikasi Organisasi :
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.

6.      Komunikasi Massa :
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yangmenggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

PROSES KOMUNIKASI

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.

Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1.                  Penginterpretasian.
2.                  Penyandian.
3.                  Pengiriman.
4.                  Perjalanan.
5.                  Penerimaan.
6.                  Penyandian balik.
7.                  Penginterpretasian.

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM ORGANISASI

Sebagai orang nomor satu dalam organisasi yang Anda pimpin atau posisi apapun yang Anda duduki di dalamnya komunikasi selalu memainkan peran yang paling menentukan terhadap kehidupan organisasi secara keseluruhan. Seringkali organisasi mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan disebabkan oleh faktor komunikasi yang tidak efektif. Perintah dari seorang pemimpin yang pada hakikatnya adalah komunikasi seringkali menjadi tidak jelas dan sulit diimplementasikan karena komunikasi yang dijalankan tidak efektif.
Komunikasi yang sulit dipahami untuk kemudian diimplementasikan dalam program organisasi tentu bukan masalah baru. Sejak lama, orang merumuskan bagaimana agar komunikasi sebagai sebuah hubungan timbal-balik, tidak hanya memainkan peran sebagai pengiriman pesan kepada pihak lain, tetapi juga menjadi perekat yang bersifat sosio-psikologis, terlebih dalam sebuah organisasi yang menghendaki kerjasama yang sinergis.
Diantara semua masalah yang muncul, disiplin komunikasi menerjemahkan gejala tersebut sebagaimiscommunication (kekeliruan dalam komunikasi) sehingga proses komunikasi tidak dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Dengan kata lain, tidak efektif atau terhambat. Conor Hanaway dan Gabriel Hunt yang keduanya adalah pakar dan konsultan manajemen pada beberapa organisasi profit besar di dunia mencatat hambatan-hambatan komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi sebagai berikut:

1.                  Bahasa
2.                  Kebisingan
3.                  Terlalu bertele-tele
4.                  Kesulitan mendengar
5.                  Ketidakpercayaan
6.                  Emosi
7.                  Lingkaran umpan-balik

IMPLIKASI MANAJERIAL

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1.  Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan

0 komentar